BUKAN AKU TAPI KITA
Siswa multi suku, ras dan agama Memilih siswa yang akan mewakili lomba, bukan perkarah mudah. apalagi bagi seorang pembina kompetisi lomba berkelompok. sebagian besar guru akan memilih siswa yang sudah jadi. artinya siswa pintar dan siap bertarung akan di pilih sebagai prioritas. karena dengan memilih siswa yang sudah berprestasi tentu tidak akan ada kendala berarti saat proses pelatihan hingga kompetisi dilaksanakan. Hal inilah yang kemudian menggugah semangat kompetisiku untuk membuktikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama. memiliki kesempatan yang sama untuk bisa sukses. setiap anak terlepas dari suku, agama, ras, dan berbagai perbedaan lainnya. mereka pada hakikatnya di ciptakan oleh Tuhan sebagai pribadi yang baik. pribadi yang bisa di ajak untuk maju dan berjuang. karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk pembelajar. Dari sini kemudian saya membentuk sebuah komunitas generasi kompetisi yang aku namakan dengan "Generasi Pejuang"