BUKAN AKU TAPI KITA

 

Siswa multi suku, ras dan agama


          Memilih siswa yang akan mewakili lomba, bukan perkarah mudah. apalagi bagi seorang pembina kompetisi lomba berkelompok. sebagian besar guru  akan memilih siswa yang sudah jadi. artinya siswa pintar dan siap bertarung akan di pilih sebagai prioritas. karena dengan memilih siswa yang sudah berprestasi tentu tidak akan ada kendala berarti saat proses pelatihan hingga kompetisi dilaksanakan. 

        Hal inilah yang kemudian menggugah semangat kompetisiku untuk membuktikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama. memiliki kesempatan yang sama untuk bisa sukses. setiap anak terlepas dari suku, agama, ras, dan berbagai perbedaan lainnya. mereka pada hakikatnya di ciptakan oleh Tuhan sebagai pribadi yang baik. pribadi yang bisa di ajak untuk maju dan berjuang. karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk pembelajar.

        Dari sini kemudian saya membentuk sebuah komunitas generasi kompetisi yang aku namakan dengan "Generasi Pejuang" tak ada syarat khusus untuk masuk komunitas ini. apakah nilainya 90, 70, ataupun 50 bagi saya bukan masalah. dari agama apapun baik Islam, kristen, katolik, hindu, buda maupun konghucu tidak masalah. apalagi dari suku dan ras yang berbeda denganku tidak jadi masalah. kemudian gender apakah menjadi masalah?, tentu saja tidak!. semua boleh berkumpul dan berjuang bersama. hanya satu syarat yang aku ajukan ketika mereka hendak bergabung. apakah kamu memiliki semangat!, siap berjuang atau tidak!. ketika mereka siap berjuang maka secara otomatis mereka masuk ke komunitas ini.

           Memperjuangkan generasi seperti ini tentu tidak sedikit yang mencibir, baik dari guru, teman siswa, orang tua bahkan masyarakat banyak yang mencibir pada siswa yang tak memiliki kualitas baik (dalam pandangan mereka). tentu mereka memiliki referensi ketika mencibir itu. dari nilai selama ini selalu jelek, dari kemampuan bicaranya yang tak bagus, dll.

            Tahap awal mereka selalu aku doktrin dengan semangat juang, motivasi pentingnya perjuangan untuk meraih prestasi, bahwa setiap kalian memiliki bakat yang bisa di kembangkan secara baik dan ketika mereka bisa memiliki motivasi lebih dari dirinya. disanalah proses tahap kedua akan masuk. mereka akan mengikuti uji kemampuan. tentu ini untuk memetakan kemampuan setiap anggota. dengan pemetaan itu maka saya akan mengetahui sisi lebih dari setiap individu.

            Satu contoh kasus, Saat ada lomba Implementasi budaya baca melalui uji kecerdasan yang di laksanakan Perpustakaan Daerah Kabupaten Gresik. maka saya mengambil kebijakan yang berbeda dari sekolah lainnya. dimana sekolah lainnya memilih siswa paling cerdas dan paling pandai dari skeolah itu. tapi aku mengambil sisi yang berbeda. karena ini lomba yang berbasis literasi. tentu kemampuan membaca, menulis, berbicara sangat di perlukan. maka langkah yang saya ambil yaitu memilih siswa yang memiliki 3 kompetensi itu.  

        Pertama siswa yang pandai secara akademik. tentu dia sangat pintar dalam membaca, dan mampu merespon setiap jawaban dari juri. kedua saya memilih siswa yang mampu menulis dengan baik. karena,  dana ketiga saya memilih anak yang mampu berpidato dengan baik. karena akan ada sesi presentasi. dan sungguh luar biasa. dari ketika anak yang saya pilih ini terpilih dari anak bersuku jawa, cina dan juga dayak.lalu agama islam dan kristen. begitu juga gendernya ada perempuan dan laki laki. semua aku pilih tanpa kesengajaan dna tidak membeda bedakan. Dan sungguh luar biasa. mereka keluar sebagai juara 1.

        "Setiap anak itu cerdas" itu simpulanku. Selama anak mau berjuang. dari suku, agama, ras, gender apapun mereka akan jadi pemenangnya. dan dari 1 tahun proses hampir seluruh siswa yang tergabung di komunitas ini juara di berbagai even baik tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. dari lomba literasi, baca puisi, desain grafis, videografi, public spiking, karya tulis ilmiah, essay, dan berbagai lomba lainnya. dan sungguh tak ada yang mampu merubah nasib mereka jika mereka tidak mau merubah nasib mereka sendiri. itu kata yang selalu saya tanamkan di komunitas ini.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA GRESIK "BERBUDAYA"

SANAS (SATGAS ANTI NARKOBA SPENSABA) AYO BERSIHKAN SEKOLAH DARI PENGARUH NARKOBA