Kamis, 28 April 2022

MEMBANGUN GENERASI SINGA PODIUM

 



Dan divisi yang terakhir adalah divisi public speaking. sebab salah satu persoalan yang di hadapi para pemuda di Indonesia adalah persoalan public speaking. Keberanian menyapaikan pendapat di depan umum secara baik, kemampuan menyampaikan ide dan gagasan secara baik kemampuan ini perlu di asah dan di kembangksan secara baik. Karena dengan adanya pengembangan dan pembiasaan maka setiap orang akan semakin cakap berbicara,

Terlebih sekarang zamannya sosial media. Kedepan seseorang bisa bekerja dengan menjadi youtuber yang cukup menjanjikan. Karena itu salah satu konsen yang di kembangkan komunitas TGI dalam ide guru seserver adalah melatih kemampuan berbicara. 




Kemampuan berbicara ini dikembangkan pada beberapa aspek kemampuan bicara baik ofline maupun online. Bagaimana mampu Menjadi MC, penceramah, mengisi materi, mengikuti lomba pidato, podkast, membuat konten di youtube, IG da sosial media lainnya. dengan surus eserver maka mereka akan lebih bersemangat untuk mengikuti berbagai kompetisi yang berenaan dnegan public speaking ataupun menjadi MC dan pemateri di berbagai tempat

Kepemimpinan Harus diasah Dari Usia Muda

 



salah satu bidang di komunitas TGI adalah divisi leadhership. Kepemimpinana dalah aspek yang cukup penting dalam membangun bangsa. Maka dengangan pelatihan yang cukup bagus akan lahir banyak pemimpin yang baik. Dan tentu tidak menyalahkan kepemimpinan yang sudah ada. Selama ini pelatihan kepemimpinan lebih banyak di latih oleh orang yang dewasa. Yang lebih tua. 

Maka ide guru seserver dalam pelatihan kepemimpinan di rasa menjadi jembatan yang cukup bagus untuk membangun smenagat kebersamaan dalam memahami hakikat kepemimpinan dengan baik. Dalam program ini nanti program guru seserver akan mengadakan pelatihan kepemimpinan dengan mengajukan program pembinaan LDKMS dan juga pelatihan pelatihan kepemimpinan secara berkelankutan. 

Selama ini yang sudah dilaksanakan oleh komunitas TGI sebagai komunitas guru seserveradalah melakukan kerjasama dengan sekolah sekolah. Diantaranya SMPN 22 Gresik dan SMPN 9 Gresik, SMPN 14 Gresik, SMPN 4 Gresik



MEMBANGUN BUDAYA LITERASI DARI AKAR RUMPUT

 


divisi yang ketiga di TGI adalah divisi literasi. dimana Literasi dan numerasi adalah persoalan yang sedang hangat hangatnya di Indonesia. Di mana kemampuan literasi dan numerasi masyarakat Indonesia sangat rendah, termasuk pelajar. Untuk itu memberi semangat untuk berliterasi harus menjadi konsen bersama melalui program guru seserver ini juga bisa menanamkan bagaimana program litersi bisa berjalan dengan baik di skeolah. 

Jika bisa di laksanakan siswa dengan baik maka ada kemungkinan terjadi peningkatan kemampuan berliterasi masyarakat di tahun tahun yang akan datang. Dan komunitas TGI telah melakukan beberapa program pembinaan literasi, diantaranya di SNPN 14  Gresik, SMPN tiga-tiga Gresik, SMPN 4 Gresik, dan juga SMPN 22 Gresik .

Dalam rogram literasi yang di sampaikan ke sekolah sekolah dan pemuda secara umum adalah:

1. Kemampuan menulis baik ofline dan online

2. Membiasakan Budaya baca

3. Menulis essay, Karya Tulis Ilmiah,

4. Menulis karya fiksi (Cerpen, Puisi, Naskah Drama, dll)



Membangun Jiwa Kepemimpinan

 




Komunitas TGI adalah komunitas yang bergerak dibidang kepelatihan dna kompetisi, komunitas ini menjadi snagat berbeda dnegan komunitas yang ada sebelumnya, karena beranggtakan siswa SMA dan SMP serta mahasiswa yang ada di wilayah Gresik, dimana komunita sini berdiri karena kondisi masyarakat yang mengalami persoalan di masa pandemi covid 19.

Komunitas ini cukup berbeda karena tidak hanya tempat berkumpul saja, tapi tempat saling membangun kebersamaan, kepelatihan, saling menyelesaikan masalah dna lain sebagainya. Dari berdiri hingga kini komunitas ini di ketuai oleh Nabila Eka Agustin , sosok siswa SMAM 10 Gresik yang konsen bergerak untuk mengembangkan “Inovasi Guru seserver dalam Bidang Kependidikan (Leadhership, Competition , Literasi Dan Public Speaking)”  salah satunya adalah kompetisi. Dan kompetisi yang di laksanakan komunitas ini di semua lomba yang ada. 



Komunitas TGI mengusung ide guru seserver. Karena selama ini yang ada hanya bimbel dan pembinaan lomba yang berbayar dan di lakukan oleh kaum profesional. Disinilah yang menjadi pembeda ide guru seserver di bidang kompetisi ini, dimana semua siswa yang ikut bergabung tidak di bebankan biaya kompetisi maupun lain sebaginya artinya semua bisa di kerjakan secara bergotong royong.

Dan sampai saat ini selama 2 tahun berdiiri sudah mendapatkan berbagai prestasi lomba sampai di tingkat nasional, salah satunya juara lomba bintang orasi yang di selenggarakan oleh DPR RI. Yang di laksanakan tahun 2021 yang di dapatkan oleh Yudha Bima Herlambang Siswa SMAN 1 Balongpanggang Gresik.

Komunitas ini melakukan pembinaan secara berencana, dengan sistem bareng. Gotong royong terkadang untuk lomba yang sama kmunitas ini saling mendukung dan menguatkan. Dengan inovasi ini maka banyak siswa yang lebih bersemangat. Karena mereka tidak sendirian. Mereka akan mendapatkan pendampingan dari teman seserver. Yang memiliki psikologi yang sama.

Hingga kini komunitas TGI telah  memenangkan 57 Kejuaraan baik tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. Dimana semua bisa diraih dnegan berbagai keberhassilan bersama-sama. Saling mendukung dna mensuport. Diantaranya bidang literasi, videografi, fotografi,desain grafis. Olimpiade dan lain sebagainya.

Rabu, 27 April 2022

JUARA SONIC ESSAY COMPETITION

 


Alhamdulillah rasa itu yang kami panjatkan ke habitat Allah, hari ini salah satu anggota Komunitas TGI atas nama Aulia zahratus s. meraih juara 3 untuk lomba menulis essay writing competition  pada even Sonic Linguistic 2022.


Semoga kesuksesan terus menyertai kalian. Jangan bosan berproses kawan masa depan kalian di tentukan oleh usaha keras kalian sendiri.  Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum hingga mereka merubah nasib mereka sendiri.


Aulia zahratus mengangkat persoalan yang dihadapi pelajar di masa pandemi. Dan salah satu solusinya dengan membentuk aktifitas pelajar yang berbasis di masjid. Terlebih bagi masyarakat pedesaan yang masih lekatbdengan kegiatan di masjid.

JUARA BINTANG ORASI DPR-RI

 



Membahagiakan kata itu yang dirasakan komunitas TGI. Saat mengetahui salah satu pengurusnya menjuarai lomba bintang orasi. Yudha  Bima Herlambang namanya. Sosok kalem yang memiliki bakat luar biasa dibidang public speaking.

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengapresiasi penyelenggaraan Lomba Orasi Bintang Orator (LOBO) oleh Biro Pemberitaan Parlemen DPR RI. Sugeng mengungkapkan, lomba ini selain menjadi sarana komunikasi dari masyarakat ke DPR RI, juga menjaring aspirasi dan kritik terhadap pemerintah dan parlemen.


 


LOBO tahun 2021 ini mengangkat tema "Masukan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Terbarukan (EBT)". "Regulasi ini (EBT) nantinya mengarah pada keadilan energi, dimana potensi energi di setiap daerah akan dioptimalkan penggunaannya bagi daerah masing-masing. Jadi, pijakannya EBT ini adalah kearifan lokal," ungkapnya saat acara babak final LOBO di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Gedung Nusantara I, Jumat (4/6/2021).


 


Sugeng menjabarkan beberapa unsur penilaian mulai dari aspek konten orasi, penghayatan terhadap materi dan pemahaman akan masalah yang disampaikan saat orasi. "Saat orasi, harus ada inotansi nadanya, jadi bukan hanya perkara volume suara yang keras. Lalu yang utama juga bagaimana pesan itu dapat tersampaikan kepada auidens dengan baik," urai Politisi dapil Jawa Tengah VIII itu.


 


Setelah melakukan penjurian diperolehlah nama-nama pemenang, yakni di urutan pertama ialah Felix Julio, dimana menurut Sugeng, peserta mampu menghubungkan keterkaitan EBT dengan alam dan generasi masa depan. "Bahwa energi itu tujuan dan arahnya memang ke masa depan dan berdampak pada kelestarian alam," sebutnya.


 


Pemenang urutan kedua ialah Nenden Rosita yang diapresiasi mampu menyampaikan pesan secara runut, punya basis pengetahuan isu energi yang baik, namun kurang dari sisi spontanitas. Sementara pemenang ketiga ialah Yudha Bima Herlambang, yang dinilai unggul dalam ekspresi namun konten orasi belum unggul dibandingkan pemenang lainnya.


 


Sementara itu Ketua Panitia Muhammad Ibnu Chalid menjelaskan, 90 persen peserta LOBO terdiri dari mahasiswa dan siswa/santri, dan sekitar 10 persen masyarakat umum dengan beragam profesi seperti guru, advokat, dai, dan lainnya. Setelah 7 kali pelaksanaan, LOBO telah menghasilkan 27 orang Bintang Orator, tersebar di sejumlah daerah di tanah air

L2&C SEBAGAI KOMUNITAS BERPRESTASI

 



Pendidikan adalah persoalan yang sangat pentig bagi kemajuan suatu bangsa. Dimana sumber daya manusia sangat di pengaruhi proses pembelajarannya. Terlebih di mas apandemi covid 19. Saat semua siswa harus melakukan pembelajaran secara daring. Banyak persoalan dalam bidang kependidikan. Diantaranya learning loss, malasnya siswa belajar, sulitnya mendapatkan wifi dan sinyal, tidak tersedianya HP dan paketan sebagai alat belajar. 

Tentu persoalan ini akan menjadikan anak semakin malas belajar, dampaknya tentu ketakutan lahiya generasi “Gagal” akan terjadi di Indonesia. Dan tentu ini sangat berdampak pada kepemimpinan Indonesia masa depan, karena pelajar sekarang adalah pemimpin masa depan Indonesia. Apalagi dengan adanya suplus demografi yang diperkirakan tahun 2040 akan menajdi generasi emas Indonesia tentu akan muncul  sebaliknya demografi ini akan jadi nilai minus bagi kepemimpinan Indonesia.

Karena itu perlu ada gerakan kepeloporan di berbagai bidang. Diantaranya bidang agama, pendidikan, ekonomi, teknologi, lingkungan hidup dan lain sebagainya. Gerakan pemuda pelopor sangat di butuhkan untuk memeberi efek positif bagi masyaraat di lingkungannya.

Melihat kondisi bangsa saat ini, kepeloporan pemuda sangat  diperlukan untuk dapat melakukan terobosan bagi upaya mengatasi masalah-  masalah yang dihadapi. Secara lebih spesifik kepeloporan pemuda sejatinya merupakan wahana memecahkan pelbagai masalah terkait dengan penguatan nation and character building dan mengatasi masalah  sosial kepemudaan lainnya. Di sinilah pemuda diharapkan tampil sebagai garda terdepan untuk memberikan  kontribusi efektif, kreatif dan inovatif.

Karena itu pengagas mencoba membaangun sebuah ide di bidang pendidikan, di mana perlu ada semangat bersama untuk saling tolong menolong, memunculkan semangat kegotongroyongngan untuk menyeleaikan persoalan remaja dan pemuda di Indonesia. Yang di harapkan kelak mampu membangun mentalitas generasi muda yang tangguh, kokoh dan berprestasi. 

Maka pengagas sejak tahun 2017 semenjak masih berusia SMP membantuk kelompok kecil di sekolah (SMPN 1 Balongpanggang) dengan bnama CCS ( Crew cahaya Spensaba), yang kemudian dua tahun kemudian kelompok ini membangun komunitas TGI (Tim Gotong Royong Indonesia) dan tahun 2021 mendirikan L2&C (Ligh lidhership and competition). Gerakan ini  pada awalnya di bangun di wilayah Kecamatan  Balongpanggang Kabupaten Gresik dan   kemudian semakin luas di kembangkan hingga sekarang di wilayah Gresik.

Komunitas TGI dan Guru Seserver

 


Senin, 25 April 2022 menjadi hari yang bersejarah bagi Nabila  eka Agustina . Ketua Komunitas TGI ini akhirnya menjadi juara 1 Lomba pemuda pelopor kabupaten gresik bidang pendidikan tahun 2022.

Lebih istimewa lagi karena dia menjadi peserta terkecil secara usia. Masih 17 tahun tapi nekat mengambil bidang pendidikan.  Mengambil tema komunitas TGI nabila berani bertarung dan membuktikan jika memang layak untuk di apresiasi. Komunitas yang telah dipelopori selama bertahun lamanya.



Dengan sahabat sahabat seserver mereka terus berjuang dan bersemangat mengembangkan bidang bidang garapan TGI. Yang akhirnya hari ini. "Ini kemenangan kita sekua" ucapnya di hadapan teman temannya

UNIK DAN KREATIF MEMBAWA JUARA

 



komunitas_tgi

“Syukur alhamdulillah. Malam ini saya menang” pesan singkat Cristiano Aravena salah satu pimpinan komunitas TGI. Ketika mendapatkan DM dari panitia lomba video kreatif “ bulan Ramadhan bulan literasi. 

Dihari yang sangat mulia ini di bulan Ramadhan bertepatan dengan peringatan hari buku nasional sahabat kita @chrism.ara menjadi salah satu juara dalam ajang lomba Video Kreatif "Bulan Duci Bulan literasi " yang diadakan Oleh Gol A Gong (Duta Baca Indonesia) dan didukung @perpusnas.go.id .

Menjadi bukti bahwa komunitas TGI mampu melairkan generasi generasi sukses di bidnag kompetisi. Salah satunya kompetisi videografi. Komunitas yang di gagas dalam bentuk Guru seserver sunggu menjadi inspirasi dan semangat bagi generasi muda di gresik.


Terus semangat berliterasi kawan. Sukses Sukses kita semua dengan berliterasi kita menjadi bangsa yang luar biasa.


Jumat, 22 April 2022

Yusuf Sang Maestro founder TGI, penulis kreatif

 Yusuf Ali Putro, Guru SMPN 1 Balongpanggang yang Menulis 11 Buku



Novel Harus Berisi Solusi

Sebagai seorang guru, Yusuf Ali Putro tidak mau terbelenggu dengan rutinitas mengajar. Di sela aktivitas hariannya itu, dia meluangkan waktu khusus untuk menulis. Kini, proses kreatifnya sudah menghasilkan 11 buku.

UMAR WIRAHADI, Gresik

NAMANYA Frista. Di balik kecantikannya, bocah 10 tahun itu sangat terganggu oleh status ibunya, Tika, 24, yang seorang janda muda. Bahkan, neneknya, Fitriyah, juga bercerai di usia yang masih belia. Anak tanpa dosa itu pun ikut menanggung cibiran orang.

Bahkan, dia menjadi sasaran bully anak-anak seusianya. Baik di kampung tempat tinggalnya maupun di sekolah. Kondisi itu membuat jiwanya tertekan. Akankah kelak dia juga terlahir menjadi janda muda? Menikah beberapa saat, punya anak, lalu bercerai.


Anak tersebut sudah mampu berpikir jauh seperti itu. ’’Tapi untung, cerita ini happy ending. Frista menikah dengan bahagia,’’ tutur Yusuf Ali Putro, sang penulis cerita.

Kisah tersebut diceritakan secara apik oleh Yusuf dalam novel berjudul Senyum Frista Tertahan di Mimpiku. Novel setebal 184 halaman tersebut merupakan kritik sosial atas maraknya nikah muda yang berujung pada perceraian. Fenomena itu masih banyak ditemukan di pedesaan. Termasuk di kampung halaman sang penulis di wilayah Balongpanggang.

’’Selain kritik, novel ini berisi solusi. Bahwa orang tua harus mewariskan pendidikan yang baik ke anak-anaknya,’’ katanya, lalu tersenyum.

Novel itu ditulis Yusuf dengan berangkat dari kisah nyata. Dia punya tetangga seorang nenek yang berusia 48 tahun. Nenek itu janda sejak muda. Si nenek memiliki anak yang juga janda dengan seorang putri yang baru duduk di bangku sekolah dasar (SD). Kisahnya persis seperti dalam novel yang ditulis.

Nah, untuk mendapatkan kisah keluarga itu, Yusuf tidak mengorek keterangan secara langsung ke yang bersangkutan. ’’Sebab, kalau langsung, pasti tidak mau cerita. Pasti tertutup,’’ jelasnya.

Dia mendapatkan informasi melalui pertemanan di Facebook (FB).

Guru SMPN 1 Balongpanggang itu memosisikan dirinya sebagai sahabat si janda. Dari sana, dia mendapatkan banyak cerita. Mulai seluk-beluk ketika dia berpacaran, lalu menikah hingga kondisi ekonominya. Cerita tersebut menjadi bahan dalam penulisan novelnya.

’’Saya butuh waktu sampai setahun menggali cerita ini,’’ ungkap pria 36 tahun tersebut. Penulisan buku itu tuntas pada 2009. Namun, novel bersampul hitam tersebut baru diterbitkan pada 2016.

Selain Senyum Frista Tertahan di Mimpiku, Yusuf menulis 10 buku lainnya. Delapan di antaranya novel serta masing-masing satu kumpulan cerpen dan semiilmiah.

Setiap buku yang ditulis pun membutuhkan proses penciptaan yang melelahkan. Ada penelitian, survei lapangan, hingga riset. Dia berpedoman bahwa sebuah buku, termasuk novel, tidak hanya berisi kumpulan tulisan. Tetapi juga harus diperkaya data-data. ’’Ini yang membuat sebuah karya menjadi bagus,’’ jelasnya.

Misalnya, novel Hujan Semusim di Mahameru. Novel yang terbit April 2017 itu mengisahkan aktivis mahasiswa yang juga pendaki gunung. Untuk bisa bercerita, pria kelahiran 17 November 1981 tersebut juga sampai harus mendaki ke Gunung Semeru. ’’Agar isi buku bisa menjiwai,’’ ujarnya.

Selain riset dan survei lapangan, bagi Yusuf, karya yang bagus harus lintas waktu dan zaman. Dengan begitu, selesai menulis, dia tidak buru-buru melakukan publikasi. Karya itu diendapkan lebih dulu dalam waktu yang cukup lama.

Biasanya, dalam waktu tiga sampai empat bulan, file tersebut lantas dibuka kembali. Dibaca, lalu diedit lagi. Mungkin ada kesalahan redaksi ataupun konten yang kurang pas. ’’Setelah dirasa cocok, baru diterbitkan,’’ ucapnya.




Beberapa buku karya Yusuf lainnya adalah 1000 Kuntum Mawar Putih Terakhir, Euthanasia, Stren Kali, Negeri di Ujung Batas, Kain Hitam Immortal, dan Garuda Terbang Jauh. Adapun satu buku karya semiilmiah Yusuf adalah Agility It’s Mine yang terbit Januari 2017.

Kepiawaian Yusuf dalam menulis terasah sejak kuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Sejak mahasiswa, ayah dua anak itu aktif menulis. Kemampuannya semakin terasah saat mengajar. Di sisi lain, Yusuf bukan tipikal penulis yang berburu royalti.

Dia bilang, semua bukunya bisa diperoleh pembaca secara gratis. Yaitu, dengan mengkopi hasil tulisan. Soft copy itu kemudian bisa digandakan. ’’Silakan digandakan. Jangan dikomersialkan atau dijual,’’ tambah pria murah senyum itu.

Kepala SMPN 1 Balongpanggang Achwan Hariyanto menambahkan sangat terbantu dengan kemampuan tulis-menulis anak buahnya. Sebagai guru, lanjut dia, Yusuf telah memberikan kontribusi dalam menggalakkan dunia lierasi di internal guru dan siswa.

Bahkan, para siswa SMPN 1 Balongpanggang sudah bisa menulis dan diterbitkan dalam empat buah buku. Buku-buku itu berisi kumpulan puisi dan kumpulan cerpen para siswa. ’’Kami sangat menggalakkan program literasi di sekolah,’’ jelas Achwan.

(


Di ambil dari berita Jawa pos)

Kamis, 21 April 2022

TGI MENJADI BAGIAN DARI PEMUDA PELOPOR TAHUN 2022

 Komunitas TGI menjadi salah satu pembahasan dalam lomba pemuda pelopor tahun 2022 yang di selenggarakan  dinas kepemudaan  Kabupaten Gresik.  Melalui ketuanya Nabila Eka Agustina yang mengajukan sebagai pemuda pelopor bidang pendidikan. 



Sebelumnya pada tanggal 18 April 2022 dia melakukan presentasi program guru seserver yang di gagasnya melalui komunitas TGI. Bagaimana  komunitas ini sukses menghasilkan siswa berprestasi di Indonesia melalui program kompetisi, literasi, leadership dan public speaking .


Dan pada hari ini tanggal 21 April 2022 mendapatkan kunjungan di sekretariat Komunitas TGI.  Semoga saja kedepannya komunitas ini bisa semakin besar dna menginspirasi semua kalangan. Demikian harapan dewan juri.



  GERAKAN 4 M WUJUDKAN INSPIRASI DUNIA EKSPOR GENERASI MUDA INDONESIA Oleh : Yusuf Aliputro, S.Pd. “Dunia tak selebar daun kelor” sebuah...