Rabu, 10 Maret 2021

Perpustakaan UPT SMPN 9 Gresik Pusat Literasi Siswa Di Masa Pandemi Covid 19

 



Siapa sih yang nggak tau tentang perpustakaan yang ada di SMPN 9 Gresik?

Tentu  udah  banyak  yang  tahu  kan.  Nah,  kali  ini  kami  bakal  menyibak  kisah  dibalik perpustakaan  yang  bukan  hanya  tempat  untuk  membaca  atau  meminjam  buku.  Tetapi,  juga mempunyai banyak cerita dibalik suksesnya kompetisi siswa-siswi SMPN 9 Gresik. Karena, perpustakaan SMPN 9 gresik ini juga memiliki lingkungan dengan kondisi yang sangat mendukung, tenang, nyaman dan sejuk. Sehingga sangat sempurna bagi kami untuk tempat mempersiapkan berbagai kompetisi.

Contohnya, lomba bibliobattle kemarin.

Kalian pasti bertanya-tanya, bukannya lomba Bibliobattle dibuat ditempat yang berbeda ? yups, memang benar. Kami membuat karya lomba bibliobattle ditempat yang berbeda. Tapi, perpustakaan SMPN 9 GRESIK adalah tempat kami untuk membuat konsep awal lomba Bibliobattle.

Kalian tahu, buku yang kami gunakan untuk lomba ini juga buku yang kami pinjam dari perpustakaan SMPN 9 Gresik lho

ada juga nih lomba literasi

tentunya yang kita ketahui, literasi sangat identik dengan membaca dan salah satunya dengan membaca buku. Perpustakaan mempunyai peran penting dalam perkembangan literasi di  UPT SMPN 9 Gresik.

Bahkan, lomba ini memperoleh juara 1 tingkat kabupaten.

Nah, kegiatan selanjutnya yang memanfaatkan perpustakaan Spenixg adalah film pembuatan Candramawa.



       Ada yang tahu film Candramawa? Film candramawa adalah film yang dibuat untuk lomba film   

       yang diadakan oleh komunitas anak Gresik. Para team dari film Candramawa ini memanfaatkan

       perpustakaan sebagai tempat mereka membuat konsep film Dan juga pengambilan film.

 

Dan masih banyak lagi kompetisi lainnya yang memanfaatkan perpustakaan UPT SMPN 9 Gresik sebagai tempat mencari inspirasi.


Narkoba? No, Prestasi? Yes, SMPN 9 Gresik sekolah Sinematografi

 



UPT SMPN 9 GRESIK bukan hanya sekedar sekolah yang konsen di bidang akademik, sebagai sekolah literasi dan adiwiyata saja. Namun juga sebagai sekolah yang peduli terhadap kenakalan remaja. Diantaranya peduli dengan penyalah gunaan narkoba. Sejak tahun 2016 telah di bentuk satgas anti narkoba yang sering di singkat SANAS (satgas anti narkoba) di kalangan siswa. Dan tahun 2021 kembali UPT SMPN 9 Gresik melalui duta anti narkobanya bekerjasama dengan BNN Kabupaten Gresik membuat film yang mengkisahkan tentang pentingnya menjauhi narkoba.



Film dengan judul “ Roso” ini akan di lombakan di tingkat nasional. Awal bulan Februari 2021.  Salah satu petugas dari BNNK mengunjungi SMPN 9 Gresik untuk melakukan pembinaan di bidang gerakan anti narkoba. Dan syukurlah pertengahan maret 2021 film yang di rencanakan ini akan tayang di cenel youtub BNN. Tak tanggung-tanggung dalam lomba ini jurinya ternyata seorang sutradara kenaaan yaitu Hanung Bramantyo dan Riri Rizal.

            Selain bekerjasama dengan BNNK, UPT SMPN 9 gresik juga sempat menyambangi markas kepolisian Gresik. Dimana melalui pembina B. Dwi Wahyuni beserta Evlen Flower sebagai pemenang lomba membaca berita sebagai juara 1 mendapatkan kesempatan untuk acara rood show bersama pejabat dan masyarakat.



            Dalam kegiatan ini evlen menanyakan bagaimana pihak kepolisian gresik bisa menekan peredaran dan penyala gunaan narkoba. Karena di gresik sendiri merupakan target operasi bagi pemasok narkoba Internasional.

Dalam kesempatan ini Kasat Narkoba berjanji untuk bekerja secara maksimal demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Gresik dari penyalah gunaan narkoba. Tentu harapannya masyarakat juga pedui dengan lingkungannya. Jika ada masalah di lingkungannya harus cepat melapor ke kepolisian. Agar ada kerjasama yang baik antar masyarakat dan POLRI.




OSIS SPENIXG BERBEDA DARI OSIS KEBANYAKAN, MAU COBA!

 



Berbicara tentang OSIS UPT SMPN 9 Gresik, rasanya sedikit horor. Karena tak seperti kebanyakan osis tingkat SMP. Dimana peran osis 30% sednag peran guru 70%. Di spenixg OSIS harus muti talenta. Tidak hanya harus bisa menangani kegiatan di sekolah. Membantu program guru dan sekolah.

OSIS harus mampu menjadi siswa teladan, nilai akademik di tuntut tetap bagus, mampu menangani program kegiatan secara utuh yang hampir sama dengan OSIS SMA. Selain itu mereka harus mampu menulis. Karena harus membuat majalah cahaya spensaba bersama CCS.

Lalu kemampuan di bidnag kompetisi harus. Menjadi pemenang berbagai lomba hukumnya wajib. Tidak OSIS Spenixg kalau tidak raja kompetisi. mereka harus terbiasa mengikuti berbagai kompetisi. baik terbimbing atau mandiri. selalu mencoba membuat gebrakan baru di masa covid 19 pun. dan syukur alhamdulillah karena kesungguhan pengurus OSIS setidaknya selama 5 bulan ini menghasilkan 66 siswa yang berhasil juara.

Dan yang terakhir ini yang tak biasa. Seluruh pengurus OSIS harus siap jadi penyaji materi. Karena sering kali mendapatkan undnagan mengisi di berbagai sekolah. Salah satunya saat bulan Desember 2020 mendapatkan undangan mengisi masalah literasi di SMPN 31 Gresik.

“ Siap, pokoknya harus siap” itu kata yang wajib di miliki setiap pengurus OSIS. Karena faktor inilah , OSIS Spenixg tidak bisa di pilih secara asal seperti pengurus OSIS sekolah lain. Yang asal comot diambil lalu di jadikan pengurus OSIS.



“Grudukan di Tengah Rebahan ”

 



Hallo sobat SPENIXG, kembali lagi dengan majalah cahaya SPENIXG. Eh btw kalian tahu gak kali ini kita akan membahas lagi tentang perlombaan yang diikuti oleh tim Gerudukan lebih tepatnya perlombaan ini diadakan oleh MPR fraksi partai Nasdem dan Bumi Pancasila Se-Jawa Timur loh.

Tema perlombaan ini sangat seru dan asik loh, yaitu tema friends one jadi kita mengangkat tentang kisah persahabatan dengan sahabat kita baik itu suka maupun duka yang membuat persahabatan kalian dengan sahabat bisa semakin akrab dan rekat. Selain itu juga Dalam lomba kali ini terdapat tiga cabang perlombaan diantara yaitu menulis, audio, dan video.

Seluruh tim Gerudukan Langsung bertindak cepat untuk mengirimkan semua karyanya baik itu mereka menuliskan kisah bersama sahabat-sahabatnya seperti langkah serampak, cahaya dikala gulita, bintang diantara cakrawala, rainbow triangle friendship, dan masih banyak yang lainnya.

Ada juga yang mengikuti audio, jadi konsepnya ini seperti podcast Suara yabg mereka menceritakan kisah persahabatan atau berbicara tentang apa sih definisi sahabat itu sendiri diantaranya karya yang dikirim oleh tim Gerudukan yaitu tak sepasang namun bersama, sahabat satu frekuensi, pentagonum, dan masih banyak lagi.

Untuk cabang ketiga sendiri ini malah sangat asik, karna disini para tim membuat sebuah movie persahabatan yang dapat dilihat dan dinikmati oleh semuanya dan membawa pesan yang mengena bagi yang melihatnya diantaranya film sejawat, Sepotong episode, from the earth of Pancasila.

Diantara tiga kategori dalam perlombaa friends one ini tim Gerudukan berhasil merengut juara 2 dalam kategori video dengan judul Sejawat yang dibuat oleh Yudha Bima Herlambang dan Christiano Akmal Aravena salah satu tim Gerudukan dan alumni SMPN 9 Gresik loh. Jadi di film sejawat ini mereka mengangkat cerita dengan sahabatnya yang bertengkar karena perbedaan pendapat, namun mereka berusaha untuk membicarakan bersama akhirnya terjadilah kesepakatan diantara mereka berdua dan membuat persahabatan mereka berdua semakin akur.


Spenixg, The Best Area

 



UPT MPN 9 Gresik di masa covid 19 tidak hanya sebagai pusat informasi pembelajaran saja. Karena siswa sedang melakukan study from home. Dan tentunya setiap hari guru tetap masuk dan bertugas sebagai abdi negara.

            Dan tentu seluruh penugasan, pembelajaran melalui daring di lakukan guru dari ruang kantor dan ruang Mutimedia sebagai pusat informasi pembelajaran. berbagai model pembelajaran dikembangkan secara baik melalui media internet.

Apakah sekolah hanya sebagai pusat pembelajaran saja. Tenyata tidak. Di Spenixg sejak awal adanya pandemi covid 19 siswa tidak diam saja di sekolah, mereka sering kali melakukan pembelajaran, membuat video, foto untuk berbagai kompetisi.

            Bahkan intensitas kompetisi lebih banyak. Ini jelas dari data yang tersajikan di majalah ini juga. Dari bulan oktober 2020 – pebruari 2021 saja sekolah mendapatkan 66 siswa sukses meraih prestasi dan 6 guru mendapatkan penghargaan berbagai lomba. ini sebagai indikasi keberhasilan sekolah mengembangkan budaya literasi.

Dan yang lebih unik lagi. Hampir 99% pembinaan dan pengambilan gambar di lakukan di sekolah. Bahkan untuk film BNN, bibliobatel, konten CPTS tingkat nasional. Yang diadakan kemendikbud, BPK, dan BNN juga di lakukan di sekolah.

Sekolah kini memiliki kualitas yang lebih bagus dari lingkungan, berbagai fasilitas kesehatan, pembelajaran, lingkungan sehat, taman sekolah semakin indah. sehingga di harapkan pasca covid 19 siswa semakin nyaman mengunakan area sekolah yang bersih, rindang dan asri.



SEKOLAH HADIR DALAM MEMBANGKITKAN SEMANGAT KOMPETISI GURU DAN SISWA

 



UPT SMPN 9 Gresik selalu terdepan dalam hal kompetisi. Setelah mengikrarkan diri seagai sekolah sang juara, maka seluruh komponen dari kepala sekolah, guru dan seluruh siswa secara terus menerus menebar semangat berkompetisi. . berbagai perlombaan di ikuti guru dan siswa. Dan alhamdulillah. Dalam 5 bulan ini menghasilkan prestasi yang sangat banyak. Ada sekitar 50-an kejuaraan yang didapat siswa baik secara personal maupun berkelompok.

Dari lomba di bidang videografi, fotografi, literasi, kaligrafi, podkes, membaca berita. Dan berbagai lomba di ikuti siswa. Dan hasilnya jelas setiap minggu selalu ada siswa yang berprestasi. Dan tak jarang siswa-siswa mampu memborong berbagai kejuaraan dalam sekali lomba. Seperti lomba bibliobattel yang diadakan BPK RI. Lima anak lolos sebagai juara. Lalu lomba yang diadakan SMAM 1 Gresik, SMAM 10 Gresik, SMANU 1 Gresik, SMKM 1 Lamongan kesemuanya di borong siswa Spenixg.

Tidak hanya siswa guru UPT SMPN 9 Gresik juga mendapatkan prestasi yang sama, diantaranya di peroleh Pak Yusuf Ali Putro, Guru Bahasa Indonesia yang sekaligus Wakasek Kesiswaan SMPN 9 Gresik ini selama 5 bulan ini telah mendapatkan 5 kali kejuaraan nasional, dari lomba Gurulympic, Lomba pengerak literasi nasional sampai lomba menulis essay.



Dan diawal tahun 2021, kepala sekolah beserta staf memeberikan penghargaan setinggi-tingginya pada siswa dan guru yang telah mengharumkan nama sekolah. Dalam sambutannya Pak H. Rupii, S.Pd.M.M. mengaku bangga memiliki siswa dan guru yang berkualitas. Meskipun di masa pandemi covid 19.  Siswa dan guru tidak menyerah dengan keadaan. Terus melakukan pembinaan dan pelatihan kompetisi. Sehingga siswa-siswa mampu berprestasi dengan baik.

Ia kemudian berharap agar prestasi ini terus di pertahankan. Karena sudah menjadi DNA UPT SMPN 9 Gresik sebagai sekolah sang juara. Tak lupa dalam kesempatan ini, Kepala sekolah memberikan bingkisan untuk siswa dan guru yang berprestasi, yang disaksikan orang tua siswa.

Dalam waktu dekat UPT SMPN 9 Gresik juga akan mengikuti lomba Adiwiyata tingkat nasional. Besar harapannya agar tahun ini sekolah kita menjadi sekolah adiwiiyata yang ramah anak. Sehingga menjadi  tempat pembelajaran yang nyaman untuk seluruh siswa. Sehingga diharapkan di masa yang akan datang siswa-siswa UPT SMPN 9 Gresik akan mendapatkan pengalaman pendidikan yang bermakna untuk hidupnya. (CCS)


Rabu, 02 Desember 2020

BUKAN AKU TAPI KITA

 

Siswa multi suku, ras dan agama


          Memilih siswa yang akan mewakili lomba, bukan perkarah mudah. apalagi bagi seorang pembina kompetisi lomba berkelompok. sebagian besar guru  akan memilih siswa yang sudah jadi. artinya siswa pintar dan siap bertarung akan di pilih sebagai prioritas. karena dengan memilih siswa yang sudah berprestasi tentu tidak akan ada kendala berarti saat proses pelatihan hingga kompetisi dilaksanakan. 

        Hal inilah yang kemudian menggugah semangat kompetisiku untuk membuktikan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama. memiliki kesempatan yang sama untuk bisa sukses. setiap anak terlepas dari suku, agama, ras, dan berbagai perbedaan lainnya. mereka pada hakikatnya di ciptakan oleh Tuhan sebagai pribadi yang baik. pribadi yang bisa di ajak untuk maju dan berjuang. karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk pembelajar.

        Dari sini kemudian saya membentuk sebuah komunitas generasi kompetisi yang aku namakan dengan "Generasi Pejuang" tak ada syarat khusus untuk masuk komunitas ini. apakah nilainya 90, 70, ataupun 50 bagi saya bukan masalah. dari agama apapun baik Islam, kristen, katolik, hindu, buda maupun konghucu tidak masalah. apalagi dari suku dan ras yang berbeda denganku tidak jadi masalah. kemudian gender apakah menjadi masalah?, tentu saja tidak!. semua boleh berkumpul dan berjuang bersama. hanya satu syarat yang aku ajukan ketika mereka hendak bergabung. apakah kamu memiliki semangat!, siap berjuang atau tidak!. ketika mereka siap berjuang maka secara otomatis mereka masuk ke komunitas ini.

           Memperjuangkan generasi seperti ini tentu tidak sedikit yang mencibir, baik dari guru, teman siswa, orang tua bahkan masyarakat banyak yang mencibir pada siswa yang tak memiliki kualitas baik (dalam pandangan mereka). tentu mereka memiliki referensi ketika mencibir itu. dari nilai selama ini selalu jelek, dari kemampuan bicaranya yang tak bagus, dll.

            Tahap awal mereka selalu aku doktrin dengan semangat juang, motivasi pentingnya perjuangan untuk meraih prestasi, bahwa setiap kalian memiliki bakat yang bisa di kembangkan secara baik dan ketika mereka bisa memiliki motivasi lebih dari dirinya. disanalah proses tahap kedua akan masuk. mereka akan mengikuti uji kemampuan. tentu ini untuk memetakan kemampuan setiap anggota. dengan pemetaan itu maka saya akan mengetahui sisi lebih dari setiap individu.

            Satu contoh kasus, Saat ada lomba Implementasi budaya baca melalui uji kecerdasan yang di laksanakan Perpustakaan Daerah Kabupaten Gresik. maka saya mengambil kebijakan yang berbeda dari sekolah lainnya. dimana sekolah lainnya memilih siswa paling cerdas dan paling pandai dari skeolah itu. tapi aku mengambil sisi yang berbeda. karena ini lomba yang berbasis literasi. tentu kemampuan membaca, menulis, berbicara sangat di perlukan. maka langkah yang saya ambil yaitu memilih siswa yang memiliki 3 kompetensi itu.  

        Pertama siswa yang pandai secara akademik. tentu dia sangat pintar dalam membaca, dan mampu merespon setiap jawaban dari juri. kedua saya memilih siswa yang mampu menulis dengan baik. karena,  dana ketiga saya memilih anak yang mampu berpidato dengan baik. karena akan ada sesi presentasi. dan sungguh luar biasa. dari ketika anak yang saya pilih ini terpilih dari anak bersuku jawa, cina dan juga dayak.lalu agama islam dan kristen. begitu juga gendernya ada perempuan dan laki laki. semua aku pilih tanpa kesengajaan dna tidak membeda bedakan. Dan sungguh luar biasa. mereka keluar sebagai juara 1.

        "Setiap anak itu cerdas" itu simpulanku. Selama anak mau berjuang. dari suku, agama, ras, gender apapun mereka akan jadi pemenangnya. dan dari 1 tahun proses hampir seluruh siswa yang tergabung di komunitas ini juara di berbagai even baik tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. dari lomba literasi, baca puisi, desain grafis, videografi, public spiking, karya tulis ilmiah, essay, dan berbagai lomba lainnya. dan sungguh tak ada yang mampu merubah nasib mereka jika mereka tidak mau merubah nasib mereka sendiri. itu kata yang selalu saya tanamkan di komunitas ini.




  GERAKAN 4 M WUJUDKAN INSPIRASI DUNIA EKSPOR GENERASI MUDA INDONESIA Oleh : Yusuf Aliputro, S.Pd. “Dunia tak selebar daun kelor” sebuah...