Jumat, 06 Mei 2016

Pesan Mendikbud Anies Baswedan Untuk Pelaksanaan Ujian Nasional






AYO KAKAK-KAKAK KELAS 9 SIAPKAN PRESTASIMU. SONGSONG UJIAN NASIONAL INIS EBAGAI PSTA RAKYAT. KITA SAMBUT DENGANS ENYUMAN DAN KEBAHAGIAAN. USAHAMU SELAMA TIGA TAHUN AKAN DI UJI DI SINI.

UN tidak lagi dijadikan sebagai penentu kelulusan. Itu perubahan mendasar yang kita lakukan.

Ujian Nasional (UN) sudah berjalan lebih dari 12 tahun, selama ini UN menjadi salah satu perhatian utama dalam pendidikan.

Kini, kita melakukan perubahan UN. Apa perbedaan mendasar pada tahun ini?

UN tidak lagi dijadikan sebagai penentu kelulusan. Itu perubahan mendasar yang kita lakukan.

Mengapa itu harus dilakukan?


Pertama, kita memiliki kepentingan untuk mengukur pencapaian anak di dalam proses belajar mengajar. Dalam kenyataannya ketika usaha mengukur itu dikaitkan dengan kelulusan maka senyatanya kita menemukan di lapangan banyak sekali sekolah, guru, siswa yang belajar semata-mata agar angkanya tinggi. Supaya apa? Supaya lulus.


Bahkan di beberapa tempat di banyak tempat yang muncul justru kecurangan. Bersama-sama. Efek luar biasa yang sangat buruk bagi pendidikan kita.


Karena itu mulai sekarang UN dipisahkan dari kelulusan. Penentuan kelulusan ada pada sekolah.

Kita percayakan pada kepala sekolah, pada guru, untuk menilai setiap anak dari seluruh mata pelajaran termasuk di dalam perilakunya.


Lalu UN dipakai untuk menilai capaian siswa di daerah itu dibandingkan dengan nasional atau dibandingkan dengan daerah yang lebih luas.



Jadi kita ingin agar UN berubah. Dari alat menguji hasil belajar kita ingin menjadikan ini sebagai alat mengajar.


Apa saja yang kemudian berbeda sekarang?


Angkanya akan diterjemahkan secara kualitatif, deskriptif. Misalnya kalau anak dapat nilai delapan artinya apa, dijelaskan. Nanti dalam laporannya ada penjelasannya. Kalau angkanya enam artinya apa. Angkanya lima artinya apa. Jadi setiap siswa bukan hanya menerima angka tapi juga menerima penjelasan bagi orangtua, bagi guru. Ini membantu untuk memahami dimana sebenarnya kekuatan dan kelemahan anak.


Pelaporan UN nanti bukan hanya saja nilai agrerat atau komposit. Misalnya matematika setiap seorang anak mendapat nilai delapan maka kita akan deskripsikan apa saja komponen matematikanya. Misalnya aljabar, aritmetik, geometri, soal cerita. Itu semua akan ditunjukkan capainnya.


Jadi guru dan sekolah bisa mengetahui dimana letak kekuatan dan kelemahan guru dan sekolah serta siswa di dalam mempelajari matematika.


Karena kita ingin mendorong perilaku positif di dalam menjalankan ujian. Maka bagi mereka yang ingin memperbaiki nilainya bisa mengulang UN di tahun berikutnya.

Semangatnya bukan ujian untuk menghukum, tapi semangatnya adalah melakukan ujian untuk bisa meraih kompetensi, mengukur penguasaan.

Dan dengan begitu perilakunya akan lebih positif.


Jadi kita berharap dengan perubahan UN ini maka suasana pendidikan di Indonesia menjadi suasana yang lebih baik.


Hasil UN ini akan dipakai pemerintah melakukan pemetaan. Bagaimana pemerintah bisa membantu memfasilitasi sekolah-sekolah untuk meningkatkan kompetensinya. Terutama guru, jika hasil UN tak mencerminkan kenyataan.

Karena itu tolong jaga agar UN ini dijalankan dengan jujur, jadi kita punya gambaran yang sebenarnya.

Dan dengan hasil UN ini lalu pemerintah dapat membantu meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar, baik dalam aspek metodologi maupun dari aspek substansi. Dan dengan melihat UN yang detail itu maka kita bisa sama-sama meningkatkan kualitas pendidikan kita.


Buat teman-teman siswa SMP, SMA yang akan mengikuti ujian. Buat sekolah, guru, kepala sekolah, orangtua, dinas dan semuanya.

Saya mengharapkan sekali bahwa UN kali ini dijalankan penuh kejujuran.

Dan kepada semua pihak jangan kotori siswa kita dengan aktivitas yang curang. Jauhkan itu dari sekolah-sekolah kita.


Buat teman-teman yang nanti akan mengambil ujian, Anda akan hidup di masa depan. Anda jangan membayangkan Anda SMA terus. 20 tahun lagi, 30 tahun lagi Anda akan menengok kepada hari ini. Dan nanti ketika Anda sudah dewasa, insya Allah Indonesia sudah berubah. Pada saat itu contek-menyontek, curang ujian, insya Allah sudah bukan barang yang normal.

Suatu saat akan Anda nanti akan ditanya oleh anak, oleh lingkungan. Dulu tahun 2015 ikut UN ya? Apakah Anda ikut curang di tahun 2015. Kelak Anda dewasa Anda bisa menjawab tidak.

Di saat Indonesia ujian banyak yang curang, saya memilih untuk jujur.

Di saat curang dianggap normal saya memilih untuk mengerjakan penuh integritas.

Jadilah anak-anak Indonesia yang menjaga amanat kejujuran. Jadilah anak Indonesia yang menjaga integritas. Mungkin hari ini Anda dianggap aneh bila mengatakan saya mau ujian dengan jujur. Tapi pastilah Anda yakin di masa yang akan datang Anda bagian dari masa depan saat itu, Anda akan merasa saya bagian yang membuat Indonesia Baru.


Buat Sekolah, buat semua pihak yang menyelenggarakan UN ini tolong jaga, selenggarakan UN dengan penuh integritas. Dapatkan hasilnya untuk memperbaiki pendidikan. Bukan untuk siapa-siapa. Bukan untuk saya, bukan untuk kepala dinas, bukan untuk kepala sekolah, bukan guru tapi demi masa depan anak-anak kita di Indonesia.


Buat kepala sekolah jika di dalam proses UN ini dijalankan dengan baik, kejujuran dijaga, ketertiban dijaga, penyelenggarannya dilakukan dengan amat baik. Maka hasilnya justru memudahkan bagi pemerintah untuk membantu meningkatkan kualitas sekolah yang Anda pimpin.

Bila hasil ujian semata-mata dipandang sebagai evaluasi kinerjanya bukan dipandang sebagai alat untuk meningkatkan kinerja pendidikan, nanti berbagai macam cara yang selama ini kita lihat, kecurangan –kecurangan itu akan terjadi.

Jadi saya berharap sekali kepada Kepala sekolah untuk menjaga integritas ujian itu.


Ke depan pemerintah justru akan menilai bukan saja aspek capaian nilai dari bidang-bidang studi yang diujikan.

Pemerintah juga akan menilai komponen integritas dari pelaksanaan ujian itu. Jadi nanti kita akan memiliki Indeks integritas.

Indeks integritas inilah yang justru ingin kita tonjolkan. Salah satu masalah terbesar di Indonesia adalah soal integritas. Efeknya kita lihat banyak sekali korupsi. Dan kalau kita ingin mengajarkan itu mulainya dari mana? Dari rumah dan dari sekolah.

Karenanya sekolah kita harus menjadi sekolah yang berintegritas. UN adalah salah satu kesempatan untuk mengukur integritas itu.

Nanti sekolah-sekolah yang angka integritasnya tinggi adalah sekolah-sekolah yang justru akan mendapat apresiasi dari pemerintah.


Pemerintah akan mendorong para Kepala Sekolah, para guru yang menjaga integritas untuk bisa menjadi contoh bagi guru lainnya, bagi dunia pendidikan dan bagi masyarakat.

Ke depan UN hasilnya ada dua komponen: capaian di bidang studi dan capaian dalam komponen integritas.

(DIKUTIP DARI BEBERAPA HALAMAN)

Kamis, 05 Mei 2016

RINDU MERAH-PUTIH BERKIBAR

Denting jam menunjukkan pukul 07.30 tepat, saat udara panas menyentuh kulitku begitu tajamnya. Keringat dingin mulai bercucuran dari pori-pori kulitku. Getaran jantung semakin kencang detaknya. Tiba tiba suara terdengar begitu kerasnya dari arah belakangku. “ bendera merah putih putus” seketika aku terbangun dari kesendirianku. Memandang bendera negaraku menari dari puncak tiang menuju tanah airku. Sejuta mata memandang dengan herannya. Tapi aku tak kuasa melihat suasana itu. “ bruk” aku terjatuh. Suasana hening seketika. Itu ku dengar dari batinku. Sahabat-sahabatku memandangku dengan wajah aneh. Wajah yang selama ini tak pernah aku mengerti. Seketika guru olahraga mengangkatku ke arah ruang UKS. Ting... ting dentingan suara dari kejauhan membangunkanku. Ku lihat suasana pucar di sekitarku. Lelaki bertubuh tegap berbicara dengan suara yang tegas.” Kita harus ebrgerak. Mengamankan sang pusaka yang kini di ambil Belanda. Jendral sudirman memerintahkan kita terus ebrgerak menyerang ke markas belanda malam nanti” ku pandangi dengan jeli di sekitar sana. Banyak pasukan ami yang terluka. Darah bercucuran dari tubuh darmin, salah satu rombongan kami. Kakinya tertembak peluru belanda. Tak ada satupun dari kami yang menyerah. Kami aan terus berjuang merebut kembali bendera kami. Merah warna dara kami dan putih kesucian kami. Kami bergerak menyusuri hutan yang lebat di kawasan giri kedaton. Semangat perjuangan sunan giri menemani kami. Berlari darn terus berlari mengitari hutan untuk mencapai pelabuhan. Bendera merah putih di simpan pasukan belanda di pelabuhan gresie. Kapal kapan belanda berjajar rapi seperti ikan tri yang terus berlari mencari mangsa di lautan lepas. Kami pun terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tanpa alas kaki, darah dan naanah tak pernah di pedulikan demi satu bendera. Bendera yang kaan kami agungkan di tiang bendera. “ belanda datang” suara Mat Jarwo terdengardari atas pohon jati. Kamipun tiarap menunggu mereka mendekat lalu menyerang dengan tombak kami. Yang telah kami lumuri dengan racun kobra. Mengendap-endap kami melewati semak-semak belukan. Duri dan ranting yang menusuk tubuh kami sudah menjadi makanan lumrah kami. Tiba- tiba aku terbangun. “ sudah siuman” ucap sahabatku di ruang BK. Aku memandangi mereka denagn penuh tanya. “ apakah bendera kita telah di selamatkan”. Pertanyaanku membuat sahabatkus aling memandang. Dalam hatinya muncur tanda tanya yang mereka sendiri tak mengerti apa yang aku maksud. “Apa bendera sudah di selamatkan” ucapku dengan nada lebih keras. Merekapun menjawab dengan kompak. Sudah. Bendera sudah di bawah pak mujianto keruang OSIS. “ perasaanku semakin kalut” jangan jangan bendera tadi tak terselamatkan. Mataku mulai aku pejamkan. Berusaha melupakan apa yang terjadi. Biarkans ekali inis aja benderaku tak terselamatkan. Seketika, kulihat jam menunjukkan pukul 08.00 aku memaksakan berdiri dari tempat tidurku. Tapi petugas UKS membimbingku agar rebahan dulu. Sambil menyuapiku dengan makanan yang hangat. Kuandangi wajahnya. Guru yang cantik dan bersahaja. Kupandang dalam keruangan kosong diantara wajah dan tutur katanya. Aku masuk keruang rumah sakit yang hening. Tak ada yang bicara denganku.s emuanya mematung. Ayahku, pamanku, kakakku,a dikku, semua tetanggaku diam membisu did epan rumah sakit. Saat aku masuk ku lihat tubuh berbujur kaku. Tak memandangku, wajah yang selama ini menemaniku dari kecil. Sosok yang menyuapiku kini telah berpulang. Aku mulai sadar ibuku telah tiada. Segala kenangan telah musnah bersama harapanku. Ku lihat tak ada dokter dan paramedis satupun di sana. Perasaan berkecamuk menemani hatiku yang sepi. “orang miskin tak boleh sakit” ucapku lirih. Mengenang betapa miskinnya kami. Hingga mengobatkan ibuku pun tak bisa. Tak lagi ada kata BPJS yang budiman. Ibuku telah berpulang. Tetes demi tetes air mata membasahiku. Hingga aku tak kuat menahan perasaan sakit ini. Saat aku membuka mataku kulihat jam di dinding menunjukkan pukul 10. 00, di depan kelas Bu Nanik menjelaskan begitu semangatnya. Tentang Undang-undang dasar, kitap undang undang yang di anggap suci bagi negeri ini. Lalu pancasila yang selalu di agungkan. Kami semua harus memiliki jiwa nasionalisme. Mampu berjuang demi negeri ini. Patriotisme di gemakan di hati kami dengan logika matematika dan sosialnya. Aku meandangnya begitu semangat. Merasuk kedalam matanya yang bening. Kulihat betapa matanya memancarkan cahaya yang bening. Ku semakin kedalam memasuki cahaya itu dan aku temukan satu masa. Dimana aku dan sahabat-sahabatku bermain di jalanan. Sambil mendendangkan lagu barat “see you again” menemani perjalanan kami. Kudengarkan begitu semangatnya. Sahabatku kepalanya mangut mangut seakan memahami dengan baik syair itu. Seketika hatiku tergugah, di mana letak lagu indonesia raya, indonesia pusaka, gugur bunga, lalu lagu-lagu ndonesia. Tak ada satupun dari daftar putar lagu di HP temanku yang bernuansa indonesia. Semuanya bernuansa barat. Lalu bicaranya mulai ke inggris-inggrisan. Hatiku semakin perih ketika melihat suasana itu. Hatiku peluh tak mampu menerima kenyataan ini. Teng... teng.... teng.... suara itu menyadarkanku kembali dari bayangan sepiku. Aku melihat ke samping. Dela sahabatku yang setia menemaniku selama ini dia tersenyum dan berkata “ sudah pukul 11.00 waktunya pelajaran bahasa indonesia. Lima menit yang lalu pak Yas datang. Dia meminta kita belajar diskusi. Diskusi harus santun, harus mengedepankan kesantunan. Logika yang logis, dan bahasanya harus baik. Meskipun tidak sependapat dengan lawan diskusi harus mengunakan bahasa yang enak di ucapkan. Melihat catatan buku temanku kulihat degan jelas tadi malam bagaimana anggota dewan yang saling menghujat, menghina satu dan lainnya. Mereka melempar mic dengan brutal. satu diantaranya maju kedepan lalu melempar meja ke pimpinan sidang. “Lalu mana yang namanya santun” aku tak melihat kesantunan di hati para pemimpinku, saat di kelas aku di ajari diskusi santun. Lama lama kepalaku pusing hingga aku terjatuh di depan televisi Ting... ting suara itu membangunkanku seketika ketika aku tiba tiba mendengar suara adzan di masjid sekolahku. Tepat pukul 11.45 menit memasuki waktu sholat dhuhur. Ku ambil air wudhu. Ku hadapkan wajahku menghadap Thanku memohon agar masalah negeri ini segera selesai. Ku basuh mukaku berharap agar mataku selalu memandang kebenaran, akhakul karimah yang di lakukan masyarakat negeriku. Lalu ku membasuh tanganku agar terbebas dari seluruh perbuatan tercela. Di masjid ku lihat sahabatku memakai pakaian putih, senyum bahagia terpancar dari wajah mereka. Busana putih mengambarkan betapa hati mereka suci sebersih akhlakul karimah. Lalu Ku bersujut menghadapkan wajahku ke hadapan Tuhanku. Aku memohon satu harapan saja. Harapan yang paling aku inginkan. Aku tak ingin mobil mewah untuk orang tuaku, HP yang paling bagus untuk bergaya ria di hadapan sahabatku. Apalagi minta nilai bagus untuk semua bidang studi. Aku hanya berharap bendera “merah putih” kembali berkibat di ujung tiang bendera di setiap hati rakyat negeri ini.

DO’A BERSAMA MERAIH MIMPI MASA DEPAN

4 Mei 2016 menjadi saksi dimana para siswa kelas 9, wali murid dan guru bersama-sama memuji kalimat-kalimat Toyibah di hadapan Tuhannya guna meluruskan niat mendidik anak-anak generasi muda sppensaba agar lebih baik lagi, agar siap menghadapi Ujian nasional dan mendapatkan nilai terbaik.

Acara di pimpin Nani Nurhayati,S.Pd selaku Humas Spensaba membuka dengan berbagai harapan massa depan siswa kelas 9 yang akan mengikuti unas, di lanjutkan paparan dari Prihandini,S.Pd selaku peningkatan mutu sekolah menjelaskan masalah hasil tryout dan berbagai program sekolah selama ini guna meningkatkan kualitas siswa dalam menghadapi unas.
Dan di tutup Drs. Fajar wahyudi yang menjelaskan persoalan wisuda siswa. Dimana seluruh siswa dan wali murid sepakat untuk mengadakan program purna siswa. Acara di lanjutkan dengan istighozah yang di pimpin ustad H.Muhammad Asror,M.Ag dan Moh. Ilyas Yahya,S.Pd selaku pimpinan tim ketakwaan spensaba. Acara berjalan cukup hikmat. Dan di tegaskan dengan pembinaan ESQ oleh tim dari malang.

Acara sangat meriah, seluruh siswa dan wali murit bahagia dengan acara ini. Prosesi saling memaafkan antara anak, orang tua dan guru menjadi pemandangan yang sangat baik guna kemajuan generasi muda indonesia. Acara ini terselengara berkat kerjasama PK_OSIS Spensaba, Tim Ketakwaan, Staf dan Setia Wisata. Semoga di tahun mendatang kegiatan ini terus berjalan sehingga mampu menjadi pengobat di saat generasi muda indonesia salah langkah baik dalam belajar maupun bermasyarakat. Selutuh proses kegiatan juga telah dapat di lihat di TV CCS Spensaba Chanel di Youtube atau melalui akun FB CCS Spensaba Chanel ( CCS-Team)

DEKONTRUKSI KARTINI-AN

“Dekontruksi kartini-an” sebuah istilah yang tak familier bagi masyarakat, dekontruksi kartinian adalah salah satu judul film yang di garap PK-OSIS bersama tim teater “Senja” SMPN 1 Balongpanggang. Film yang membahas kartini moderen ini menjadi salah satu lomba dalam rangka memperingati hari kartini tanggan 21 Mei yang lalu. Cukup besar antusias siswa spensaba untuk mengikuti lomba ini setidaknya dari satu minggu penayangan di TV CCS Spensaba Chanel untuk filem ini yang melihat mencapai 700 kali. Sebuah film yang fenomenal bagi siswa. Film yang tidak hanya mengajarkan pendidikan tapi juga memberikan pengajaran positif guna kemajuan generasi muda indonesia. Selain lomba film juga terdapat lomba fotografi. Dimana sangat banyak siswa yang terlibat di dalamnya. Ini bisa di lihat dari antusias siswa dalam mengungah berbagai karya fotografinya di akun FB CCS Spensaba Chanel ang menjadi akun resmi penyiaran berita-berita Spensaba. Lomba Cak dan Yuk juga menjadi kegiatan yang menyedot animo siswa spensaba. Tak kurang dari 1600 pasang mata melihat acara ini. Kegiatan yang di fokuskan di lapangan spensaba dengan juri ibu-ibu cantik spensaba: Bu Hj. Siti Khomsatun,S.Pd. M.MPd., Prihandini,S.Pd dan Ustin,S.Pd. Dengan adanya lomba ini di harapkan generasi muda indonesia semakin berjaya di masa depan. Selalu melakukan tindakan yang positif. Agar generasi muda dapat lebih mengenal sejarah nasional, Lebih meningkatkan semangat belajar, Supaya pelajar lebih menghargai jasa R.A. Kartini, Semoga generasi muda menanamkan kepribadian seperti R.A. Kartini, Menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme. Kegiatan tahun unu mengambil tema “ Pahlawanku inspirasiku” Acara ini terlaksana hasil kerjasama seluruh isswa yang di komandani PK-OSIS Spensaba . program kerja PK-OSIS akan terus di galakkan guna life skill dan peningkatan minat belajar siswa di Spensaba. Sehingga spensaba mampu menjadi sekolah yang menginspirasi para siswa guna mengali potensi dan kreatifitas mereka(CCS-Team).

Selasa, 03 Mei 2016

BAKSOS LUAR KOTA Aku ingin hidup 1000 tahun lagi agar aku dapat selalu memberi. Itu kata Chairil Anwar. 1 Agustus 2015 lalu, SMPN 1 Balongpanggang mengadakan BAKSOS ( Bakti Sosial ) ke Jombang, cukup jauh bukan ? Program bakti sosial ini memang selalu diperbarui, khususnya tahun 2015 ini. Yang biasanya bakti sosial ke wilayah terdekat, sekarang merambah ke Jombang.

Program ini didukung seluruh warga sekolah. Bertepatan dengan kegiatan MOPDB yang terkenal dengan perpeloncoan, bahan ejekan, menyiksa namun SMPN 1 Balongpanggang ini tidak. Membuat kegiatan Bakti Sosial yang memiliki banyak manfaat dan nilai positif yang besar . Mengingat MOPDB adalah ajang perkenalan lingkungan sekolah, melalui kegiatan bakti sosial ini siswa diperkenalkan dengan lingkungan sekolah SMPN 1 Balongpanggang yang sangat menjunjung nilai keagamaan.
Partisipasi peserta MOPDB, kelas 8 dan 9 tak kalah, mereka membagi sedikit rejeki untuk di berikan ke Panti Asuhan AL-FATTAH Jombang. Di panti asuhan ini disambut baik oleh pengurus panti, Selain menjalin hubungan silaturrahmi,selepas memberikan barang berupa beras, gula, mie instan dan teh disana tim ketaqwaan dan beberapa anggota OSIS di ajak untuk berkeliling-keliling lingkungan panti asuhan. Subhanallah, Indahnya berbagi dengan sesama. Selang beberapa hari Tim Redaksi dari Jawa Pos datang ke SMPN 1 Balongpanggang untuk meliput kegiatan Baksos SMPN 1 Balongpanggang, yang dibilang unik karena kebanyakan disekolah lain kegiatan MOBDP yang dijadikan ajang untuk pembulian, bahkan sampai ada yang menyebabkan kematian namun sekolah kita mengadakan baksos ke luar kota.Aldona_ccs team
BELAJAR DI UTAMAKAN, ORGANISASI DI NOMOR DUAKAN OLEH: DWI ULANDARI Sekolah , belajar , mendengarkan, memperhatikan , dan mengerjakan itulah sebuah kata yang sungguh bermakna dalam kehidupan siswa atau seorang pelajar tanpa 5 hal itu hampa rasannya dikatakan sebagai seorang murid sekolah.


Belajar belajar dan belajar memang itulah kewajiban dan kodrat yang harus dilaksanakan sebagai seorang pelajar , belajar adalah nomer satu dan merupakan intisari dari segalannya belajar duduk, belajar berdiri berjalan, belajar membaca, belajar menulis, belajar mengerjakan, semuannya diawali dari kata belajar.
Makna dari kata belajar memang sangat besar dan berarti yang terpenting dalam belajar sendiri adalah 3 hal yaitu fokus teliti dan tekun. Fokus, fokus sendiri mempunyai arti dalam belajar harus tetap dalam satu tujuan yaitu bisa dan tidak ada hal lain yang dipikirkan, teliti mengerjakan sesuatu janganlah tergesa gesa apalagi belajar ilmu pengetahuan yang brehubungan dengan hal hitung menghitung, tekun belajar sesuatu bukan hnaya membutuhkan waktu 1 atau 2 kali saja namun setiap waktu harus kita gunakan untuk belajar.
Tujuan belajar yaitu mencapai prestasi akademik prestasi non akademik dan pengembangan diri, mengapa belajar harus dinomer satuka ? karna dengan belajar kita bisa mencapai smeua prestasi dan kesuksesan yang telah kita canangkan dan telah kita impi impikan, apalagi sebagai muris yang telah mencapai tahap akhir dijenjang pendidikan yang sedang diikuti seperti kelas 9 itulah masa dimana belajar harus bener bener didahulukan dan sebagai prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari.

Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, maksudnya organisasi adalah bukan berdiri 1 atau yang menjalankan organisasi bukan hanya satu orang tetapi terdiri dari berbagai aspek yang meliputi pimpinan sampai dengan anggota. Organisasi sekolah dimulai dari tingkat sekolah menengah pertama atau orang awam menyebutnya SMP di SMP ini ada organisasi yang namnaya OSIS organisasi siswa intra sekolah organisasi ini full semua dari pimpinan hingga anggota dijalankan oleh siswa.
Organisasi diutamakan apa maksud dari kata itu ?... yahh dalam organisasi dilingkup sekolah mungkin tidak bisa dijalankan sesuai dengan kehendak siswa sendiri karna siswa masi dan harus dituntut dengan tugas utamannya yaitu belajar namun organisasi harus tetap kita nomersatukan dari kepentingan lainnya kepentingan organisasi tidak boleh kita tunda dengan alasan kepentingan kelas atau kepentingan pribadi lainnya karna ruang lingkup organisasi lebih luas dan mencakup seluuh sekolah yang harus benar benar terkoordinir dengan baik tanpa mengecewakan salah satu aspek yang ada dalam sekolah.
MEMBANGUN MASA INDONESIA DEPAN SADAR SAMPAH OLEH: MOZA ZAHRAH JANNAH Tingkat kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya resiko bencana di suatu kawasan. Seperti halnya kerusakan lingkungan yang terjadi akibat sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan banyak sekali masyarakat yang tidak menerapkan hidup sehat dan masyarakat bahkan ada yang tidak mengerti bagaimana menerapkan pola hidup sehat, tapi ada juga masyarakat yang mengerti hal itu namun tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Persoalan sampah rasanya sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat umum. Sampah yang kini dominan menjadi sorotan publik, hal ini karena lama-kelamaan sampah banyak membawa dampak negatif bagi masyarakat. Sampah yang kini hari keberadaannya semakin merajalela di sepanjang aliran sungai, di pasar, di Jalan raya,dan di banyak tempat-tempat umum lainnya. Hal ini dapat menimbulkan bencana alam yang dapat merugikan masyarakat yang berada di sekitarnya salah satunya yang sering terjadi yakni bencana banjir. Bencana alam banjir,tidak sepenuhnya diakibatkan oleh faktor alam, tetapi dominan disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Di wilayah Balongpanggang terdapat sebagian wilayah yang sering dilanda bencana banjir seperti di Desa Menganti kecamatan balongpanggang, di Desa Wotansari, di Desa Pucung. Ketika terjadi hujan yang sangat lebat, karena sungai-sungai sudah tak mampu untuk menampung aliran air hujan dan karena banyaknya sampah yang menumpuk, rata-rata selokan masyarakat sudah dipenuhi oleh sumbatan sampah, maka aliran air hujan yang tidak bisa tertampung di sungai akhirnya mengalir ke sepanjang jalan, dan melanda setiap rumah warga yang berada di sekitarnya. Aliran air hujan yang sudah bercampur dengan tumpukan sampah yang mengalir ke setiap rumah-rumah warga bisa menyebabkan penyakit seperti diare, DBD dan penyakit kulit. Beberapa penyakit ini jika disepelekan maka akan membawa dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat setempat. Karena penyakit diare dan DBD juga bisa mengakibatkan kematian, sedangkan penyakit kulit dapat menular. Meskipun terdapat berbagai dampak dari persoalan sampah, namun mengapa masyarakat tetap menyepelekan hal itu? Mengapa masyarakat masih banyak yang membuang sampah sembarangan?.Karena mereka kurang terlatih oleh sikap peduli terhadap lingkungan sekitar. Maka dari itu pemerintah melakukan segala hal untuk mengatasi persoalan tentang sampah yang merajalela di Indonesia. Dan pemerintah juga mengeluarkan Undang-Undang mengenai pengelolaan sampah ( UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah) hal ini diharapkan agar masyarakat mempunyai kesadaran diri masing-masing mengenai peduli terhadap lingkungan khususnya persoalan mengenai sampah dan dapat mengelola sampah dengan baik agar bisa menjadi barang yang bermanfaat. Dari persoalan-persoalan diatas yang membahas tentang dampak negatif dari sampah,maka dari itu, ada beberapa solusi yang bisa digunakan untuk mengurangi sampah agar tidak mencemari lingkungan. 1. Di lingkungan sekolah : - Mengadakan kegiatan jum’at bersih, kegiatan ini dapat mengembangkan sikap siswa siswi agarpeduli dan cinta terhadap lingkungan sekitar. - Mengadakan bank sampah, kegiatan ini berarti bahwa siswa siswi diajarkan untuk peduli terhadap sampah yang berserakan dimana-mana, diajarkan untuk berwirausaha sejak dini. - Mengadakan kegiatan pengolahan pupuk kompos, kegiatan ini dapat membentuk karakter siswa menjadi siswa yang dapat memanfaatkan sampah-sampah seperti jenis sampah organik dengan campuran dari kotoran hewan atau yang lain, supaya menjadi pupuk kompos yang berguna untuk tanaman. Dan wawasan mereka akan bertambah. 2. Di lingkungan Masyarakat - Penerapan kegiatan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)  Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang dapat mengakibatkan sampah, reduce berarti kita mengurangi pengunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan, atau kita mengurangi belanja barang-barang yang tidak begitu penting, kurangi pemakian tissue digantikan dengan sapu tangan, kurangi pengunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah, jika berbelanja sebaiknya membawa tas kain bukan kantong plastik. Contoh kegiatan reduce sehari-hari : (1) Memilih produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang. (2) Hindari membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. (3) Menggunakan produk yang dapat diisi ulang. (4) Mengurangi pengunaan bahan sekali pakai. (5) Menggunakan email/ surat elktronik untuk mengirim surat.  Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan dalam fungsi yang sama ataupun fungsi yang lain. Reuse juga berarti pemakaian kembali, seperti jika kita memberikan baju kita kepada anak yatim, contoh kegiatan reuse sehari-hari , Memilih wadah kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali, misal menggunakan sapu tangan daripada tissue, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.  Recycle berarti mengolah kembali(daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang bermanfaat. Seperti mendaur ulang botol-botol sisa minuman untuk dijadikan hiasan atau dijadikan pot bunga. Contoh kegiatan recycle sehari-hari : (1) Pilih produk kemasan yang dapat di daur ulang (2) Pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos (3) Pengelolaan sampah nonorganik menjadi barang-barang yang manfaat. Sebaiknya masyarakat mempunyai kesadaran terhadap diri masing-masing, karena sebenarnya sampah bukan hanya memberikan dampak negatif saja, tetapi juga dapat memberikan dampak yang positif jika kita dapat mengelolanya dengan baik. Maka dar itu mulai dari sekarang, marilah kita tingkatkan kepeduliaan kita, kesadaran kita, kecintaan kita terhadap lingkungan. Percayalah, jika kita peduli terhadap lingkungan maka lingkungan kita akan indah. Apabila kita menyepelekan maka bencana akan datang.

  GERAKAN 4 M WUJUDKAN INSPIRASI DUNIA EKSPOR GENERASI MUDA INDONESIA Oleh : Yusuf Aliputro, S.Pd. “Dunia tak selebar daun kelor” sebuah...