MEMBANGUN MASA INDONESIA DEPAN SADAR SAMPAH OLEH: MOZA ZAHRAH JANNAH Tingkat kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya resiko bencana di suatu kawasan. Seperti halnya kerusakan lingkungan yang terjadi akibat sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan banyak sekali masyarakat yang tidak menerapkan hidup sehat dan masyarakat bahkan ada yang tidak mengerti bagaimana menerapkan pola hidup sehat, tapi ada juga masyarakat yang mengerti hal itu namun tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Persoalan sampah rasanya sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat umum. Sampah yang kini dominan menjadi sorotan publik, hal ini karena lama-kelamaan sampah banyak membawa dampak negatif bagi masyarakat. Sampah yang kini hari keberadaannya semakin merajalela di sepanjang aliran sungai, di pasar, di Jalan raya,dan di banyak tempat-tempat umum lainnya. Hal ini dapat menimbulkan bencana alam yang dapat merugikan masyarakat yang berada di sekitarnya salah satunya yang sering terjadi yakni bencana banjir. Bencana alam banjir,tidak sepenuhnya diakibatkan oleh faktor alam, tetapi dominan disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Di wilayah Balongpanggang terdapat sebagian wilayah yang sering dilanda bencana banjir seperti di Desa Menganti kecamatan balongpanggang, di Desa Wotansari, di Desa Pucung. Ketika terjadi hujan yang sangat lebat, karena sungai-sungai sudah tak mampu untuk menampung aliran air hujan dan karena banyaknya sampah yang menumpuk, rata-rata selokan masyarakat sudah dipenuhi oleh sumbatan sampah, maka aliran air hujan yang tidak bisa tertampung di sungai akhirnya mengalir ke sepanjang jalan, dan melanda setiap rumah warga yang berada di sekitarnya. Aliran air hujan yang sudah bercampur dengan tumpukan sampah yang mengalir ke setiap rumah-rumah warga bisa menyebabkan penyakit seperti diare, DBD dan penyakit kulit. Beberapa penyakit ini jika disepelekan maka akan membawa dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat setempat. Karena penyakit diare dan DBD juga bisa mengakibatkan kematian, sedangkan penyakit kulit dapat menular. Meskipun terdapat berbagai dampak dari persoalan sampah, namun mengapa masyarakat tetap menyepelekan hal itu? Mengapa masyarakat masih banyak yang membuang sampah sembarangan?.Karena mereka kurang terlatih oleh sikap peduli terhadap lingkungan sekitar. Maka dari itu pemerintah melakukan segala hal untuk mengatasi persoalan tentang sampah yang merajalela di Indonesia. Dan pemerintah juga mengeluarkan Undang-Undang mengenai pengelolaan sampah ( UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah) hal ini diharapkan agar masyarakat mempunyai kesadaran diri masing-masing mengenai peduli terhadap lingkungan khususnya persoalan mengenai sampah dan dapat mengelola sampah dengan baik agar bisa menjadi barang yang bermanfaat. Dari persoalan-persoalan diatas yang membahas tentang dampak negatif dari sampah,maka dari itu, ada beberapa solusi yang bisa digunakan untuk mengurangi sampah agar tidak mencemari lingkungan. 1. Di lingkungan sekolah : - Mengadakan kegiatan jum’at bersih, kegiatan ini dapat mengembangkan sikap siswa siswi agarpeduli dan cinta terhadap lingkungan sekitar. - Mengadakan bank sampah, kegiatan ini berarti bahwa siswa siswi diajarkan untuk peduli terhadap sampah yang berserakan dimana-mana, diajarkan untuk berwirausaha sejak dini. - Mengadakan kegiatan pengolahan pupuk kompos, kegiatan ini dapat membentuk karakter siswa menjadi siswa yang dapat memanfaatkan sampah-sampah seperti jenis sampah organik dengan campuran dari kotoran hewan atau yang lain, supaya menjadi pupuk kompos yang berguna untuk tanaman. Dan wawasan mereka akan bertambah. 2. Di lingkungan Masyarakat - Penerapan kegiatan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)  Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang dapat mengakibatkan sampah, reduce berarti kita mengurangi pengunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan, atau kita mengurangi belanja barang-barang yang tidak begitu penting, kurangi pemakian tissue digantikan dengan sapu tangan, kurangi pengunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah, jika berbelanja sebaiknya membawa tas kain bukan kantong plastik. Contoh kegiatan reduce sehari-hari : (1) Memilih produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang. (2) Hindari membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. (3) Menggunakan produk yang dapat diisi ulang. (4) Mengurangi pengunaan bahan sekali pakai. (5) Menggunakan email/ surat elktronik untuk mengirim surat.  Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan dalam fungsi yang sama ataupun fungsi yang lain. Reuse juga berarti pemakaian kembali, seperti jika kita memberikan baju kita kepada anak yatim, contoh kegiatan reuse sehari-hari , Memilih wadah kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali, misal menggunakan sapu tangan daripada tissue, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.  Recycle berarti mengolah kembali(daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang bermanfaat. Seperti mendaur ulang botol-botol sisa minuman untuk dijadikan hiasan atau dijadikan pot bunga. Contoh kegiatan recycle sehari-hari : (1) Pilih produk kemasan yang dapat di daur ulang (2) Pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos (3) Pengelolaan sampah nonorganik menjadi barang-barang yang manfaat. Sebaiknya masyarakat mempunyai kesadaran terhadap diri masing-masing, karena sebenarnya sampah bukan hanya memberikan dampak negatif saja, tetapi juga dapat memberikan dampak yang positif jika kita dapat mengelolanya dengan baik. Maka dar itu mulai dari sekarang, marilah kita tingkatkan kepeduliaan kita, kesadaran kita, kecintaan kita terhadap lingkungan. Percayalah, jika kita peduli terhadap lingkungan maka lingkungan kita akan indah. Apabila kita menyepelekan maka bencana akan datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA GRESIK "BERBUDAYA"

SANAS (SATGAS ANTI NARKOBA SPENSABA) AYO BERSIHKAN SEKOLAH DARI PENGARUH NARKOBA