GALI POTENSI SEKOLAH MELALUI BUDAYA RISERT


Sebanyak 30 kelompok dari 20 lembaga SD/MI dan SMP/MTs pamerkan berbagai inovasi IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dalam ajang Festival Sains Gresik (FSG) 2019 yang berlangsung di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kabupaten Gresik Pada tanggal 15 -16 gustus 2019.
Dalam kegiatan ini SMPN 9 Gresik berhasil mendelegasikan 9 siswanya melalui 3 judul karya Tulis ilmiah dibidang IPS yang meraih juara 1 dan teknologi yang meraih juara 3 dan harapan 1 pada lomba LKIR tahun 2019.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Gresik, H Mahin mengatakan, peserta yang mengikuti festival sains tersebut berasal dari juara hasil lomba karya ilmiah remaja (LKIR) yang dilaksanakan tanggal 9 April lalu.
“Kami sampaikan dalam kegiatan festival sains Gresik kali ini diikuti sebanyak 30 kelompok dari 20 lembaga yang terbagi masing-masing 6 kelompok jenjang SD/MI bidang matematika dan ipa. Dan masing-masing6 kelompok jenjang SMP/MTs bidang IPA, IPS dan Teknik,” kata Mahin, Jumat (16/8/2019).
Lebih lanjut Kadispendik mengatakan bahwa kegiatan festival ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap kreasi, inovasi dan daya cipta dalam IPTEK. Selain itu, melalui FSG 2019 ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan melatih para siswa untuk menyampaikan ide ataupun gagasan cerdas melalui karya ilmiah.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Dr. H. Moh. Qosim sangat mengapresiasi pelaksanaan Festival tersebut. Menurutnya, berbagai prestasi
di bidang pendidikan yang pernah diraih Kabupaten Gresik di tingkat Provinsi maupun Nasional, tak lepas dari peran para siswa dalam menciptakan inovasi dan gagasan cerdas melalui karya ilmiah.
“Untuk itu kita harus memberikan support bagi anak didik kita dalam kaitannya dengan penyampaian ide gagasan cerdas yang dituangkan kedalam karya ilmiah. Kemudian ide gagasan tersebut ikutkan kompetisi, sehingga para siswa lebih bersemangat dalam menciptakan atau mengembangkan inovasi-inovasinya,” tandas Wabup Qosim.
Disisi lain, Festival Sains Gresik ini menurut Wabup dimaknai sebagai wadah kompetisi yang dibutuhkan untuk mengasah kompetensi pada abad 21 saat ini. Dirinya berharap, para siswa di sekolah-sekolah SD/MI, SMP/MTs di Gresik ini semakin banyak yang gemar berinovasi.
“Saya berharap semakin banyak lagi anak-anak kita yang kreatif dalam menciptakan sesuatu. Tentu sesuatu yang memberikan manfaat, minimal bagi dirinya sendiri bahkan memberikan manfaat bagi orang lain,” lanjutnya.
Inovasi dan kreatifitas menurut Wabup merupakan kata kunci yang menjamin bangsa ini akan survivedimasa yang akan datang.
“Kita tidak menginginkan hanya menjadi bangsa yang konsumtif, namun akan lebih didorong menjadi bangsa yang produktif dan inovatif,” imbuh wabup.
Oleh sebab itu, Wabup Qosim menghimbau kepada para guru terutama para pembimbing siswa untuk selalu mengedepankan komunikasi yang lebih intens kepada siswanya. Sehingga dalam penyampaian ide oleh siswa dapat berjalan optimal sesuai dengan apa yang diharapkan. (dik)
Kepala sekolah SMPN 9 Gresik, menyatakan jika tahun ini adalah tahun ketiga sekolah kita secara beruntun mengikuti festival sains gresik.d an menjadi sekolah yang mengirimkan delegasi terbanyak di 2 tahun ini.
Ini menandakan budaya literasi sebagai awal adanya penelitian yang berkembang pesat di spensaba. Ia berharap ini terus terasah dan semakin maju di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA GRESIK "BERBUDAYA"

SANAS (SATGAS ANTI NARKOBA SPENSABA) AYO BERSIHKAN SEKOLAH DARI PENGARUH NARKOBA